1. Shutter Speed
Merupakan penentu cepat lambatnya
cahaya masuk ke dalam kamera dan membakar film peka cahaya. Angka-angka yang
tertera pada shutter speed adalah B, 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500 dan
seterusnya sesuai kelipatan dengan angka sebelumnya. Cara membaca angka
tersebut misalnya untuk 30 dibaca 1/30 detik.
2. ASA/ISO
Adalah nilai yang menunjukkan kepekaan
suatu film. Nilai skala ASA/ISO ini bervariasi seperti 6 8 10 12 16 20 25 32
40 50 64 80 100 125 160 200 250 320 400 500 640 800 1000 1250 1600 2000 2500
3200 4000 5000 6400. Untuk nilai kecil digunakan untuk pemotretan dengan cahaya
melimpah dan menghasilkan gambar yang halus. Hal ini disebabkan karena
kandungan perak halida yang banyak dan lebih halus. Sementara semakin tinggi
angkanya semakin kasar dan sedikit kandungan perak halida dalam film tersebut.
Fungsi angka besar tersebut untuk pemotretan yang kurang cahaya seperti pada
sore dan malam hari. Dengan cahaya yang minim, perak halida dalam film tetap
bisa terbakar karena jumlahnya yang sedikit namun menghasilkan efek gambar yang kasar.
3. Diafragma/Aperture (f)
Merupakan mekanisme pengatur jumlah
cahaya yang masuk ke dalam kamera. Mekanisme diafragma ini tersusun dari
lembaran yang membentuk lubang/lingkaran yang dapat berubah-ubah ukurannya.
Angka yang tertera pada diafragma antara lain 1,4 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 dan 22. Semakin kecil
angkanya semakin besar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin
banyak, begitu pula sebaliknya. Prinsip kerja diafragma mirip dengan pupil pada
mata dimana apabila lubang semakin kecil, semakin tinggi dan luas fokus objek
yang diamati. Semakin besar lubang diafragma, semakin sempit fokus yang
diperoleh. Hal inilah yang dikenal dengan depth of field/ruang ketajaman.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar